Tuesday, July 20, 2010

Martubung, 26 Februari 2010

Hari kerja terakhir di medan dan pas di tanggal merah. Yuhu, kesiangan semua .. mulai antrian mandi jam5.30  Untungnya sih ga telat sampe lokasi PPA.

Saya didaulat untuk naik motor ke setiap rumah keluarga anak2 yang di daftar saya. Semua orang was2 apa saya bisa mengendarai motor, hahaha kekuatiran mereka terjawab. Karena saya sudah beberapa bulan memakai motor matic, alhasil jadi lupa klo harus masuk gigi satu dulu baru di gas ,,, saya Cuma gas, lumayan kenceng juga, dan itu mengagetkan semua orang :D maaf..maaf..maklumlah kawan! Tapi setelah itu berjalan lancar perjalanan saya mengendarai motor itu. Tapi tetap harus super hati2 karna lalu lintas di medan itu lebih parah di banding di jakarta. Ampun2 deh. Bikin sewot setengah mati.

Keluarga pertama. Baru salaman, ibunya langsung bilang, ‘miss tolong masukkan anakku yang paling kecil ini ke PPA’ heh … [*berpikir: jawab apa ya??]. Ibu ini juga tiba2 menangis ditengah-tengah interview [untuk kedua kalinya]. Hanya bisa menghibur seadanya. Ibu ini menangis karna ingat kalau semalam anak tertuanya, syahril, bilang kalau dia diejekin temannya di sekolah kalau dia anak supir. Syahril bersekolah di sekolah swasta yang lumayan bagus karna dapat beasiswa. Untungnya ibu ini bisa menghibur anaknya. Biar anaknya ini berbesar hati karna dia pandai dalam hal pendidikannya. Ibu ini sebenarnya pernah bisa masuk kedokteran USU setelah lulus SMU, tapi apa mau dikata, orangtua tidak sanggup untuk membiayai.

Keluarga kedua. Semua berjalan lancar, si ibu menjawab, tapi terkadang lambat sekali. Baru kali ini saya sudah mulai mengantuk di keluarga kedua, biasanya klo sudah selesai wawancara ketiga barulah saya mengantuk. Si bapak ternyata bekerja sebagai supir pengangkut barang ke luar kota, jadi hanya berada di rumah selama 10 hari saja dalam 1 bulan. Keluarga ini hanya mengandalkan penghasilan si bapak untuk memenuhi semua kebutuhan. Keluarga ini memiliki 4 orang anak dan semuanya perempuan. Dari pengamatan sampai keluarga kedua ini, kebanyakan anak2 di sana terkena penyakit kulit, entah bisul atau penyakit semacamnya. Mungkin disebabkan karena air atau lingkungannya.

Keluarga ketiga. Rumahnya lumayan sudah baik, tapi ternyata rumah itu masih dicicil pembayarannya dan belum lunas. Keluarga ini mempunyai 3orang anak laki-laki, yang paling besar baru masuk TK. Ibu mertua nya pun tinggal bersama. Kepala keluarga berpenghasilan dari ngojek. Ibunya bekerja juga di pabrik yang mengolah udang, tetapi dalam waktu 2minggu ke depan pabrik itu akan tutup. Itu mungkin yang menjadi beban pikirannya,sampai2 berpikiran klo setelah wawancara ini anaknya bisa saja dikeluarkan dari PPA.

0 comments:

Post a Comment